Minggu, 12 Desember 2010


Melacak Sumber Kegelisahan

Sudah jamak ; saat ini diam-diam banyak orang dikepung oleh rasa gelisah. Perasaan takut. Perasaan tidak tenang. Perasaan tidak nyaman. Perasaan tidak aman. Seolah-olah ada ancaman yang mengerikan. Perasaan ini biasanya tidak nampak ke permukaan. Mengendap dan tersembunyi. Sangat rahasia. Virus ini menyerang amat dahsyat. Gelisah lebih ganas dari kanker. Sebab kanker hanya menggerogoti organ badan, sementara gelisah menghancurkan software. Gelisah menyerang sel-sel yang terdapat di dalam psikis. Gelisah bisa menghantam sistem imun  jiwa seseorang.
Gelisah bisa datang kapan saja, dimana saja dan kepada siapapun. Ketika shalat, seseorang bisa gelisah. Saat hendak tidur, seseorang bisa gelisah. Ketika di dalam kendaraan, seseorang bisa gelisah. Atau saat sedang makan, seseorang bisa gelisah.

Gelisah itu makhluk

Anda tahu sebuah apel? Apel itu tidak semerta-merta datang dan kemudian duduk-duduk di swalayan atau di pasar. Apel memiliki tangkai, daun, dahan, pohon dan akar. Apel juga memiliki tempat untuk hidup yaitu tanah. Semua proses yang berkaitan dengan apel tidaklah berdiri sendiri. Apel itu makhluk. Apel diciptakan dan ada penciptanya. Demikian juga dengan gelisah. Gelisah itu makhluk. Gelisah diciptakan dan ada penciptanya. Kemudian ada siklus dan masa proses.
Apel diciptakan Tuhan. Seorang petani tidak pernah tahu bagaimana sebuah apel diciptakan Tuhan. Sebab ketika Tuhan mendesain apel, si petani sudah selonjoran di rumah karena lelah mengurusi kebun. Saat apel itu mulai tumbuh dan berbunga, si petani sudah tidur pulas dari jam sembilan malam sampai terbit matahari. Seorang petani hanya merawati tumbuhan apel. Selebihnya adalah urusan Tuhan.
Seperti halnya apel, gelisah juga diciptakan oleh Tuhan. Seseorang tidak pernah tahu bagaimana sebingkai  gelisah diciptakan Tuhan. Sebab ketika Tuhan mendesain gelisah, seseorang malah sedang bermain-main di atas bumi karena terlalu capek menjalani hidup. Dan saat gelisah mulai muncul dengan serius, seseorang sudah terlelap di tempat tidur. Sementara sisanya adalah tugas dan pekerjaan Tuhan.

Kasih Sayang Tuhan

Inilah pekerjaan-pekerjaan Tuhan ; menjaga siklus matahari, merawati tujuh langit dan bumi. Meninggikan derajat manusia. Menyediakan segala kebutuhan hidup untuk manusia. Suplai air dan makanan melimpah. Oksigen beredar sempurna. Cadangan energi dan pertambangan tak ada susutnya. Lautan di penuhi beribu ekosistem. Dan di atas bumi ; manusia dibiarkan berkejaran dengan hal apapun yang dihajati.  
Kemudian Tuhan menciptakan gelisah dengan amat gampang. Gelisah itu mirip embrio ; ia tumbuh dan berkembang pesat secara massif. Saat ini, kegelisahan itu masuk secara diam-diam dalam jumlah yang amat banyak. Gelisah 7 digit, 12 digit dan seterusnya. Gelisah juga mirip bakteri ; ia bisa beranak-pinak dalam jumlah yang mencengangkan. Ketika gelisah ini menumpuk, membentuk lapisan salju ; maka segalanya akan menjadi beku.
Sebab kasih-sayang Tuhan yang meliputi alam semesta ; gugusan gelisah senantiasa diciptakan oleh Tuhan. Gelisah akan masuk ke kamar Anda, ke ruang kerja saya, ke file logika anak-anak Anda dan saya. Gelisah juga akan bertamu ke isteri Anda, atau ke pembantu rumah tangga Anda. Bahkan ia akan masuk ke pesawat pribadi presiden Anda. Gelisah akan menemui seorang guru sekaligus seorang murid. Gelisah akan terus lahir dan masuk ke setiap rumah di muka bumi ; rumah orang-orang kaya dan orang-orang miskin. Gelisah tidak pernah memilih tempat, karena ia akan betah dimanapun. Karena cinta Tuhan kepada umat manusia ; salah satu spesies makhluk yang dibanggakan Tuhan di hadapan para malaikatnya, maka Tuhan menciptakan kegelisahan.

Ragu tentang Tuhan

Dimensi hidup tidak bisa dikalkulasi dengan angka-angka. Sebab angka dan logika tidak akan memadai untuk membaca. Orang sehat tiba-tiba meninggal dunia. Orang gila yang hidup di jalanan, bahkan hanya memakan barang-barang sisa di tong sampah, sampai bertahun-tahun bisa bertahan hidup ; ia tetap sehat dan tidak pernah dirujuk ke rumah sakit. Suami-isteri sudah 15 tahun menikah belum punya momongan, sementara anak SMA yang cuma main-main malah hamil di luar nikah. Sebuah pesawat mreteli di udara, 459 penumpang selamat. Kecelakaan ringan di depan pasar, seorang korban meninggal dunia. Seorang buruh bangunan bekerja puluhan tahun tetap miskin. Di lain waktu, seorang tukang tembel ban naik haji.
Manusia disodori kejadian olah Tuhan. Tiap waktu ada peristiwa besar. Siang berganti malam. Matahari berganti bintang. Ada hujan ada terang. Ada tumbuh-tumbuhan ada daun berguguran. Manusia dikelilingi peristiwa dan kejadian ; Tuhan tidak sedang diam, Tuhan berbuat, Tuhan bekerja menurut apa yang Dia kehendaki sepanjang waktu. Tuhan senantiasa mengatur dan menjaga semesta secara seimbang.
Pada episode yang sama, manusia juga berbuat, manusia bekerja menurut apa yang manusia kehendaki. Manusia mempersembahkan karya-karya besar ; membangun benteng, membelah lautan, eksplorasi perut bumi dan jelajahi angkasa. Dan inilah hasil rekayasa itu ; manusia masa depan telah terbentuk di bumi. Pencapaian logika manusia terus bergerak ke arah sempurna. Manusia mulai terhubung hanya dengan satu tombol di Blackberry. Mereka bisa bertemu, saling belajar, bertukar informasi dan menciptakan pola hidup baru yang mekanis.
Realitas terbaru ; saat ini manusia tidak lagi memerlukan Tuhan. Manusia hanya membutuhkan materi untuk bergerak dan bertahan hidup. Eksistensi manusia ditentukan oleh ilmu, sains, tekhnologi, informasi dan materi. Manusia mulai ragu tentang Tuhan. Kosa kata “Tuhan” mulai dibuang secara diam-diam, masuk ke Recycle Bin.
Praduga manusia ; Tuhan ternyata diam dan tidak berbuat apa-apa. Tuhan hanya melihat apa yang sedang berlangsung. Tuhan membiarkan manusia berbuat kerusakan dan saling mencederai. Tuhan tidak care dengan keadaan sejarah dan masa depan bumi. Tuhan sedang dinas ke luar kota. Tuhan tidak memegang ubun-ubun peradaban manusia.

Segera Kembali

Manusia masa depan [Berjejal di pusat-pusat bisnis dan rekayasa tekhnologi. Bertebaran di blok-blok hunian, industi dan perbelanjaan. Berdesakan di wilayah-wilayah padat penduduk. Bertebaran di tempat-tempat akses ekonomi] sangat khusyuk dengan apa yang terjadi ; bahwa materi adalah sumber energi. Tuhan sedang berbuat ; kegelisahan yang datang ke jiwa Anda dan saya, sengaja diciptakan Tuhan untuk menjaga bumi. Kita semua akan kembali kepada Tuhan ; dengan sukarela atau terpaksa. Kita akan sampai ke garis finish. Praduga kita tentang Tuhan, akan kita benahi bersama-sama di Facebook, di kantor, di pasar, di swalayan, di angkot, dan di rumah. Sebab masih ada generasi yang harus diselamatkan, di belakang kita!*



Subhanahu wa Ta’ala ‘amma Yasifun.